Surat untuk senja : hari ke #3

1:07 PM

Senja
Kita memang sekarang sudah dekat,
Namun aku tak akan nekat untuk menyapamu lebih dulu.
Tidak . .
Tidak ada keberanian yang aku miliki untuk saat ini.

Sudah hari ketiga kau di sana bersama orang pilihanmu itu, aku hanya bisa menghela nafas melihatmu sedang bahagia bersama dia yang munkin akan selalu hadir menemanimu disana, entah kenapa aku selalu merindukanmu disini walaupun kutahu merindukan orang yang sudah di miliki orang lain itu merupakan sesuatu yang sulit untuk dipertahankan namun aku tetap disini berdiri sampai akhirnya kau menyadari ada aku disini :)

Hari demi hari aku merasakan bahwa rasa ini semakin menjadi. Nafsuku ingin mengenalmu lebih dalam kian kuat. Terkadang, melihatmu dari kejauhan saja, itu sudah sangat cukup bagiku. Memerhatikan tawamu, senyummu, walau sebenarnya hatikecilku ingin sekali merasakan itu semua. Merasakan bagaimana rasanya dilempar senyuman darimu, sapaan darimu. Aku senang melihatmu. Caramu berjalan, caramu berbicara, dan caramu berbaur dengan satu sama lain. Aku sering menanyakan kamu melalui teman-temanmu tanpa kamu ketahui.

Aku merenung. Bertanya pada diriku apa yang sebenarnya terjadi. Entah kagum, atau memang benar sayang. Aku tidak mengerti. Aku benar-benar tidak bisa menggambarkan dengan apa yang ku rasakan sekarang ini.

Terkadang, saat kita menyukai seseorang, saat kita mulai ingin mengenalnya lebih dalam, kita hanya bisa menunduk. Menunggu, dan terdiam. Menikmati hari demi hari yang terkadang membuat dada ini semakin dibuat sesak olehnya. “Menunggu”. Ya, begitupun aku. Terlahir untuk menjadi orang yang selalu menunggu. Ingin memulai, namun rasanya aku malu.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Instagram

Subscribe