Ada Aku Disini

9:45 PM


Saat pertama bertemu, aku merasakan rasa yang tak biasa. Aku melihat parasmu yang terlihat sempurna dimataku. Awalnya, ku fikir ini hanyalah sebuah rasa kagum. Rasa yang mungkin hanya suka sesaat. Tapi tahukah kamu? Hati ini seakan ingin mengenal sosokmu lebih dalam. Mencari tau siapa kamu sebenarnya. Mengenali sifat dan kebiasaan yang sering kamu lakukan. Aku penasaran. Lalu aku berniat mencari tahu siapa kamu sebenarnya.

Saat bertemu denganmu, berpapasan, aku merasakan rasa yang berbeda. Dadaku berdebar. Perlahan keringatku keluar melalui pori-pori dahiku. Sikapku menjadi tak biasa. Gugup? Mungkin.

Hari demi hari aku merasakan bahwa rasa ini semakin menjadi. Nafsuku ingin mengenalmu lebih dalam kian kuat. Terkadang, melihatmu dari kejauhan saja, itu sudah sangat cukup bagiku. Memerhatikan tawamu, senyummu, walau sebenarnya hatikecilku ingin sekali merasakan itu semua. Merasakan bagaimana rasanya dilempar senyuman darimu, sapaan darimu. Aku senang melihatmu. Caramu berjalan, caramu berbicara, dan caramu berbaur dengan satu sama lain. Aku sering menanyakan kamu melalui teman-temanmu tanpa kamu ketahui.

Aku merenung. Bertanya pada diriku apa yang sebenarnya terjadi. Entah kagum, atau memang benar sayang. Aku tidak mengerti. Aku benar-benar tidak bisa menggambarkan dengan apa yang ku rasakan sekarang ini.

Terkadang, saat kita menyukai seseorang, saat kita mulai ingin mengenalnya lebih dalam, kita hanya bisa menunduk. Menunggu, dan terdiam. Menikmati hari demi hari yang terkadang membuat dada ini semakin dibuat sesak olehnya. “Menunggu”. Ya, begitupun aku. Terlahir untuk menjadi orang yang selalu menunggu. Ingin memulai, namun rasanya aku malu. Rasa gengsi yang terus menggantung dalam benakku.

Saat aku mulai menunggu. Bersabar. Berharap kamu tahu bahwa ada seseorang yang sering mencari kabarmu dalam diam. Berharap kamu tahu bahwa ada aku disini yang ingin dekat denganmu. Namun terkadang, batinku selalu berkata tidak mungkin. Fakta bahwa kamu saja tidak mengenaliku sama sekali. Sakit bukan?


Sudahlah. Mengenalmu, memerhatikanmu, mungkin memang sudah menjadi rutinitas. Kelak tuhan akan mengabulkan doa-doaku. Barangkali tidak sekarang, mungkin nanti. Biarkan aku menikmati tubuhmu. Mengagumi parasmu nan terlihat sempurna dimataku. Menanamkan rasa rindu yang kulampiaskan melalui doa. Aneh memang, aku bukan siapa-siapa tapi bisa merasakan rindu yang terkadang amat sangat menyiksa dada.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Instagram

Subscribe